Entri Populer

Rabu, 09 Februari 2011

TABULAPOT (bagian 1 )

TABULAPOT (1)
Suatu hari, di minggu pagi kami mampir kerumah seorang teman. Dihalaman yang tidak bisa dibilang luas itu tertata rapi beberapa pot tanaman yang di tanamani dengan tanaman buah. Belimbing, jambu biji, sirsak dan aneka jenis jeruk. Saya bilang aneka jenis , karena memang jeruk nya macem-macem. Ada jeruk nipis, lemon tea, jeruk bali, jeruk purut dan ada juga jenis jeruk manis Valencia.
Yang menarik buat saya,kondisi tanaman betul-betul sehat,daunnya hijau segar, percabangan nya tertata rapih, dan hampir rata-rata dalam kondisi berbuah, dan..yang lebih menarik lagi khususnya belimbing, buah yang menempel di pohon dalam kondisi matang. Tapi si empunya pohon belum juga memetiknya.
Rupanya keheranan saya terbaca juga sama si empunya pohon.
“ Lebih nikmat memandangi buah matang di Pot dari pada memakannya “…begitu kelakar si empunya. Dan kami pun berlanjut ke pembicaraan sekitar TABULAPOT (istilah yang umum digunakan untuk tanaman buah di pot ). Teman saya bercerita bahwa semua tanaman bila kebutuhan haranya terpenuhi bisa tumbuh normal dan berbuah seperti halnya bila di tanam di kebun. Hal lain yang dikatakannya bahwa dalam memilih tanaman untuk tabulapot pilihlah jenis tanaman yang berbuah sepanjang tahun ( tidak mengenal musim ), seperti belimbing, jeruk, sawo, srikaya, delima, putsa, lengkeng, dan masih banyak jenis tanaman buah lainnya. Pilihlah bibit yang di perbanyak secara vegetative ( bibit cangkok, atau okulasi ) agar cepat berbuah.
Kawan ini, rupanya senang juga bisa berbagi ilmu mengenai bertanam buah di pot. Terbukti dengan telaten dia bercerita dengan runtutnya dari mulai memilih bahan pot, menyiapkan media, memilih bibit, sampai trik merawat tanaman di pot agar hasilnya maksimal. Berikut penuturannya:
Memilih bahan dan ukuran pot.
Tidak ada aturan baku dalam memilih pot, Semua jenis pot bisa di gunakan. Tentu saja masing –masing punya kelebihan dan kekurangan. Pot yang terbuat dari tanah ( gerabah) sangat baik untuk di gunakan, karena bisa mempertahankan kelembaban media dan tidak berkarat. Kelemahannya pot tanah mudah pecah bila terkena benturan terutama pada saat penggantian media atau “re potting”.
Pot yang terbuat dari kaleng,seperti bekas drum merupakan bahan yang banyak di gunakan. Harganya relative murah dan awet, tidak terlalu berat dan bisa di cat sesuai keinginan. Karena tidak mudah pecah memudahkan pemilik pada saat penggantian media. Pot dari drum ini bisa bertahan lebih dari empat tahun.
Pot dari bahan plastik juga banyak di gunakan, beragamnya bentuk, warna dan ukuran pot yang tersedia merupakan salah satu pertimbangan jenis ini banyak dipilih. Penampilannya lebih cantik dari pot lain, pot plastik juga ringan, sehingga mudah di pindah-pindah. Kelemahannya pot plastik mudah pecah dan mudah pudar warnanya.
Terlepas dari pot apa yang akan kita gunakan, hal lain yang harus diperhatikan adalah kesesuaian ukuran pot terhadap bibit tanaman yang akan kita tanam. Usahakan ukuran pot diseimbangkan dengan ukuran bibit. Hal ini penting agar bibit yang kita tanam bisa tumbuh sempurna dan indah dipandang mata. Bila bibit yang akan kita tanam berukuran tinggi 40 cm – 75 cm gunakan lah pot dengan diameter 30 cm – 40 cm setara volume pot 20 Liter. Nanti setelah bibit tumbuh membesar dan mencapai ketinggiam 100 cm atau diameter batang 2-3 cm barulah di pindah ke pot yang lebih besar, misalnya pot dengan diameter 60 cm – 80 cm. Pada saat penggantian pot ini akan dilakukan pemangkasan akar, cabang dan penambahan media, sehingga bibit akan tumbuh lebih baik lagi.
Bila bibit yang di gunakan berukuran diatas 1 meter dengan diameter batang bibit diatas 3 cm gunakan lah pot dengan diameter 60 cm – 80 cm setara volume pot 100 Liter.
Pastikan pot yang akan kita gunakan bagian bawahnya telah di beri lobang. Fungsinya agar air yang berlebih bisa keluar sehingga tidak menggenang.
Menyiapkan Media Tanam
Hal kedua yang harus di siapkan dengan benar adalah media tanam. Media ini harus mempunyai komposisi yang tepat, sehingga mampu memberi kecukupan hara pada tanaman untuk dapat tumbuh normal, walaupun dalam tempat yang terbatas.
Untuk itu komposisi media baiknya merupakan campuran dari dua bagian tanah kebun , ditambah satu bagian kompos , dan satu bagian arang sekam. Bila arang sekam sulit diperoleh bisa juga digunakan sekam mentah. Dengan komposisi campuran tadi akan diperoleh media yang gembur dan porus sehingga perakaran tanaman dapat berkembang dengan baik.
Sebelum di masukkan ke pot, ada baiknya media kita test tingkat ke asamannya ( pH nya ) dengan alat pengukur pH. Kondisi ideal untuk pertumbuhan tanaman adalah kisaran pH di antara angka 5.5 – 7. Bila di dapati media menunjukkan derajat keasaaman di bawah angka 5.5 sebaiknya di tambahkan kapur dolomite. Sehingga angka derajat keasamannya berada di kisaran 5.5 – 7.
Memilih Bibit Tanaman
Sebelum memutuskan jenis tanaman apa yang akan kita tanam, ada baiknya kita mengetahui sekilas mengenai sarat tumbuh tanaman, supaya bibit yang kita tanam di pot ini tumbuh dan berbuah sesuai harapan.
Berdasarkan kesesuai tanaman terhadap ketinggian tempat dari muka laut (dpl ) tanaman buah dapat di golongkan sebagai tanaman dataran rendah,misalnya mangga, Nanas, Anggur dsb. Tanaman dataran rendah sampai sedang,misalnya jeruk, Jambu, manggis dsb dan ada juga tanaman buah dataran tinggi , misalnya apel, lengkeng, leci dsb.
Berdasarkan kesesuaian tanaman dengan curah hujan, dapat dikelompokkan kedalam tanaman curah hujan tinggi seperti manggis, nangka, rambutan , durian dsb. Tanaman yang menghendaki daerah hujan kering misalnya mangga, anggur, nanas dsb
Dengan mengetahui kesesuaian tanaman tersebut, kita akan terhindar dari kekecewaan, misalkan karena menanam tanaman yang tidak sesuai dengan iklim setempat sehingga tanaman tersebut sulit berbuah atau bahkan tidak dapat berbuah sama sekali.
Setelah mengetahui jenis tanaman yang cocok, langkah selanjutnya adalah mencari sumber bibit yang bisa di percaya, yang bisa memberi kepastian bahwa bibit yang kita tanam itu sesuai dengan yang kita inginkan baik jenisnya maupun varietasnya. Dari sekian banyak penangkar bibit yang sudah di daftar dan mendapat sertifikasi dari balai benih, rekan kami merekomendasi dua penangkar bibit yaitu kebun bibit Mutiaratani agrisarana, dan sentra tani bogor keduanya berdomisili di bogor dan sudah terbiasa melayani pembelian antara kota maupun antar provinsi.
Pilihlah bibit yang di perbanyak secata vegetative ( Cangkok, okulasi, susu atau stek ), supaya tanaman cepat berbuah dan memiliki sifat-sifat persis seperti tetuanya.
Menanam Bibit ke Pot
Bila pot, media dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya adalah penanaman bibit ke pot. Gambar berikut menunjukan tahap tahap penanaman bibit ke pot.
Pertama pot kita isi dengan media tanam sampai hampir penuh, sehingga hanya tersisa kira-kira 5 cm bagian pot yang kosong.
Langkah ke dua bibit yang telah kita siapkan kita buka polybagnya seperti gambar 1.
Gambar 1. Melepas Polybag
Setelah Polybag di lepas, buatlah lobang tanam pada pot, seperti ditunjukkan pada gambar 2
Gambar 2. Membuat lobang di Pot
Buatlah lobang kira-kira seukuran Bola tanah yang menyertai bibit
Ke tiga masukkan bibit yang sudah di lepas polybagnya secara hati-hati. Jangan sampai bola tanahnya pecah atau berantakan.
Kemudian timbun kembali dengan tanah sehingga posisi bibit seperti gambar 3
Gambar 3. Bibit sudah ditanam
Bibit sudah di tanam, kemudian tanah di sekitar perakaran agak di padatkan dan di siram dengan air sampai jenuh dengan di tandai keluarnya air kelebihan dari dasar pot.
Karena bibit yang baru di tanam masih labil dan gampang goyah, alangkah baiknya bila diberi penyangga dari bambu sebagai penahan. Seperti di tunjukkan gambar 4 di bawah ini.
Gambar4. Bibit dengan penyangga
Sampai disini , obrolan kami ter potong. Waktu kami sudah habis, dan kami mau melanjutkan acara keluarga masing-masing.
Sebelum berpisah kawan kami berjanji minggu depan mau sharing lagi, menurutnya masih ada beberapa hal yang harus di lakukan, yaitu mengenai perawatan TABULAPOT.
Apa saja itu ? kami tak sabar bertanya.
“ Pemangkasan, penyiraman dan pengendalian hama penyakit “ katanya sambil pamitan.
Adios…